Kawanan Rampok Bersenjata Api Menyatroni Gudang di Cirebon, Karyawan di Sandera Dan Membawa Uang Rp 15 Juta

Jakarta - Kawanan rampok menyatroni salah satu gudang minuman di Jalan Raya Klayan Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Perampok yang membawa senjata api dan senjata tajam itu menyekap seluruh karyawan yang ada di dalamnya.

Perampokan di gudang Yakult tersebut terjadi sekitar siang hingga sore hari saat pengamanan tengah longgar. Menurut penjaga malam Gudang Yakult Herlambang Supriyanto, karyawan yang disekap sempat dilukai oleh kawanan rampok namun 1 karyawan berhasil melarikan diri.

"Waktu kejadian pengamanan sedang longgar. Adik saya Ahmad sebagai stokman, disekap rampok tangannya diikat. Dan karyawan lainnya ada yang dipukul pakai kursi,"katanya, Rabu 10/11/2021.

Diduga, pelaku membawa lari uang sebesar Rp 15 juta yang berasal dari setoran 4 mobil. Uang sebanyak itu, baru saja dihitung dan akan disetorkan ke kantor pusat.

"Uang setoran itu dari karyawan yang belum semuanya disetorkan ke pusat. Gudang Yakult ini menyuplai stok ke wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan),"terangnya.

Diduga, kawanan perampok berjumlah 7 orang dengan peranannya masing-masing. Diantaranya adalah, 2 orang memegang senjata api, 1 orang membawa celurit, dan 4 orang menunggu di mobil minibus berwarna biru dongker yang diparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Ayah Mencabuli Anak Kandungnya Sendiri, Pernah Lapor Ibu Dan Kakak Kandung Tapi Diabaikan

Jakarta - Seorang pria berinisial NY (50) warga Pandak, Kabupaten Bantul diamankan oleh petugas kepolisian dari Polres Bantul. NY ditangkap karena mencabuli anak kandungnya selama bertahun-tahun. Kapolres Bantul AKBP Ihsan menuturkan bahwa korban berinisial FD (17) yang saat ini merupakan pelajar SMK kelas X telah menjadi korban pencabulan oleh NY sejak masih duduk di kelas 5 SD. Ihsan menerangkan bahwa korban sempat bercerita ke kakak dan ibunya namun dibiarkan. Ihsan merinci pelaku mencabuli korban saat kondisi rumah sepi atau sang ibu sedang berada di dapur. "Korban sejak kelas 5 SD dicabuli hingga sekarang. Pelaku ini mengancam korban. Jika korban cerita ke orang lain tidak akan diberi uang saku maupun tidak akan dianggap sebagai anak,"kata Ihsan. "Korban merasa tertekan karena pelaku terus melakukan tindakan yang sama. Akhirnya korban melaporkan ke master BK di sekolahnya sambil menunjukkan bukti percakapan whatsapp dengan pelaku,"sambung Ihs...
Baca selengkapnya

Polisi Selidiki Pelaku Perampokan Dan Pembunuan Driver Taxi Online di Medan

Jakarta - Polisi menyelidiki kasus pembunuhan dan perampokan yang menewaskan Muhammad Idris (42 ), driver taksi online di Kota Medan, pada Rabu (1/12). Pelakunya kini telah diringkus. Dari informasi yang dihimpun, pelaku berjumlah 3 orang. 2 di antaranya telah ditangkap dan 1 masih dalam pengejaran. Kapolsek Deli Tua Kompol Zulkifli Harahap saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut. "Iya (ditangkap),"ujar Zulkifli kepada wartawan, Kamis (2/12). Namun Zulkifli belum menjelaskan secara information identitas perampok dan kronologi pembunuhan tersebut. Kasusnya kini masih diselidiki Polrestabes Medan. "Ke Reskrim Polrestabes Medan ya,"ujarnya. Terpisah Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Idris (42 ), ditemukan tewas di kawasan Kanal Banjir, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (1/12) dini hari. Idris ditemukan 2 warga yang melintasi lokasi kejadian. Mereka melihat jasad Idris telentang di pinggi...
Baca selengkapnya

Dua Tersangka Pemalsu Pajak di Bogor Yang Merugikan Negara Hingga Rp10,2 Milliar Ditangkap

Jakarta - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat (Jabar) III, menyerahkan tersangka pemalsuan faktur pajak yang merugikan pendapatan negara mencapai Rp10,2 miliar ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor. Tersangka berinisial ASH melalui PT AMB, diduga melakukan tindak pidana perpajakan dengan modus penerbitan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi sebenarnya. "Tersangka ada ASH dan tersangka utama inisialnya HP. Perbuatan pidana dilakukan tersangka dalam kurun waktu Desember 2019 sampai dengan September 2020,"kata Pelaksana Tugas Kanwil DJP Jabar III, Muhammad Ismiransyah, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/12). Penyerahan tersangka dilakukan pada 2 Desember 2021. Penyerahan tersangka ini merupakan wujud kerja sama antara Kanwil DJP Jabar III, Polda Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. "Upaya penegakan hukum ini dilakukan untuk menimbulkan efek jera kepada pelaku dan agar tidak ada wajib pajak melakukan hal serupa...
Baca selengkapnya